Pages
My Principe:
Apapun bisa diambil dari seorang manusia, kecuali kebebasan2 manusia yg terakhir untuk memilih sikap kita dalam kondisi tertentu, untuk memilih jalan kita…
Senin, 17 Oktober 2011
Patofisiologi Kwashiorkor
Diposting oleh
Zakyah Syafa Chi Pphoe
di
07.27
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
''Serakah" Yang Membawa Berkah
“Serakah” Yang Membawa Berkah
Rate This
Ada pula “serakah” yang dianjurkan. Di mana ketika seseorang memiliki kerakusan mengerjakan kebajikan dan menuntut ilmu
Hidayatullah.com–Serakah adalah satu sifat buruk yang tak layak dimiliki oleh orang-orang beriman. Dengannya, seseorang akan berperilaku bengis, dzolim terhadap orang lain, lagi lebih mementingkan kepuasan diri sendiri, keluarga, ataupun para sekutu-sekutunya, ketimbang mempedulikan kemaslahatan umum.
Untuk memenuhi keserakahan mereka, tidak sedikit orang harus menempuh jalur ‘kiri’, dalam arti, yang penting tujuan tercapai, tak peduli dengan cara apapun jua, haram-halal dilabrak. Tidak bisa dengan cara damai, jalur paksa pun ditempuh. Buntu dengan negosiasi, cara tak manusiawi, pun terkadang dilakukan.
Ketika fenomena ini menjalar di tengah-tengah masyarakat, dan menjadi budaya praktek kehidupan mereka, maka bisa dipastikan tatanan hidup sosial tidak akan pernah berjalan harmonis. Yang kaya memeras yang miskin, yang kuat menindas yang lemah, yang pintar mengibuli yang bodoh, begitu seterusnya, dan begitu seterusnya.
Tidak hanya itu saja efek negatif yang bisa ditimbulkan oleh orang yang memiliki sifat serakah. Yang paling berbahaya, dia pun akan menantang/durhaka terhadap Allah SWT. Sebagai ‘cermin’, kita bisa beraca pada keserakahan yang dimiliki Fir’aun terhadap kekuasaan, kedudukan, dan kemegahan, yang telah menyebabkannya buta hati, sehingga tega mengdzolimi masyarakat jelata. Dan yang paling fenomenal, dia menetapkan satu keputusan yang sangat sepihak demi mempertahankan kedudukannya yang nyaman, yaitu; dengan membunuh setiap anak-anak laki-laki dari Bani Isroil, karena khawatir kalau di kemudian hari, mereka akan merebut kekuasaan yang berada di kendalinya.
Allah berfirman: “Dan (ingatlah) ketika kami menyelamatkan kamu dari Fir’aun dan pengikut-pengikutnya. Mereka menimpakan siksaan yang sangat berat kepadamu. Mereka menyembelih anak-anak laki-lakimu dan membiarkan hidup anak-anak perempuanmu. Dan pada yang demikian itu merupakan cobaan besar dari Tuhanmu”. (Q:S. 2:49).
Yang lebih celaka, raja yang konon memiliki nama asli Menephthan anak Ramses ini, pun berujar: “Aku lah Tuhanmu yang Maha Tinggi”, (Q:S.79:24), ketika dia diingatkan oleh Nabi Musa untuk kembali ke jalan yang benar, menyembah Allah semata.
Jejak buruk yang ditinggalkan Fir’aun tersebut, termaktub dalam beberapa surat dari al-Quran, yang tidak lain tujuannya, agar kita (khususnya kaum muslimin) mampu mengambil ‘mutiara’ yang tersirat dari bencana yang menimpa Fir’aun. Sayangnya, dalam praktek lapangan, tidak sedikit orang justru mengikuti gaya hidup raja bengis tersebut.
Sejalan demikian, Allah pun menegur manusia melalui firman-Nya: “Sungguh, pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang yang takut (pada Allah).” (An-Naziat: 26)
Penghubung Kehancuran
Sejatinya, tidak ada kebahagian yang dimiliki oleh orang serakah. Mereka terus diliputi oleh kekurangan, serta senantiasa dihantui ketakutan atau kekhawatiran akan pudarnya kekuasaan. Boleh jadi, dari segi fisik (materi) yang nampak, mereka sepertinya diliputi kesenangan, dikelilingi kemewahan, dan disertai kedamaian, namun, bila ditilik lebih jauh lagi, sesungguhnya mereka senantiasa diliputi oleh kegalauan batin, dan kekeringan jiwa. Pertanyaannya, adakah kebahagiaan bagi orang yang hatinya setiap saat diliputi kecemasan? Bukankah kebahagiaan itu sendiri bermuara dari ketenangan hati? Bila hati tenang, nyaman, bukankah seluruh permasalahan akan terasa ringan? Adakah kebahagiaan lebih besar dari ketenangan jiwa (hati)?
“Sungguh beruntung orang yang telah mensucikannya (jiwa itu). Dan sungguh rugi orang yang telah mengotorinya.” (Q:S.91: 9-10)
Dan untuk mereka yang jiwanya telah terjangkit keserakahan, maka tunggulah kehancuran. Karena, sejatinya atas perbuatannya tersebut, dia tengah mengaktifkan bom waktu, yang tiap saat bisa saja meledak dan membinasakannya. Bagaimana tidak, orang yang serakah acap kali menimbulkan kedzoliman bagi orang lain. Dengan demikian, orang yang tersakiti tersebut, lambat laun menanti kesempatan untuk membalas dendam. Ketika waktu itu tiba, maka akan ditumpahkannyalah siksa batin yang selama ini dipendam.
Di lain pihak, Allah pun telah menjanjikan kehancuran hidup di dunia dan di akhirat bagi mereka yang berbuat serakah, dan semena-mena, semisal Fir’aun dan sejenisnya. Firman-Nya (lanjutan ayat di atas) “Maka Allah menghukumnya dengan adzab di akhirat dan siksaan di dunia.” (Q:S.79:25).
Singkatnya, orang yang serakah, cepat atau lambat, pasti akan musnah, dan siksa api neraka telah menanti kedatangannya. Na’udzubullah tsumma na’udzubillah min dzalik.
Ini yang Dianjurkan!
Sekalipun demikian, bukan berarti seluruh keserakahan akan menggiring pelakunya kepada kemusnahan atau kecelakaan. Justru, adakalanya, malah dengan memiliki keserakahan yang tinggi, orang tersebut akan menggapai kebahagiaan dan kemuliaan hidup di dunia dan di akhirat. Oia..! kapan itu terjadi?
Hal tersebut akan terwujud, ketika seseorang memiliki keserakahan/kerakusan dalam mengerjakan kebajikan, salah satunya adalah menuntut ilmu. Dalam salah satu sabdanya, Rosulullah pernah menjelaskan, bahwa seseorang tidak akan pernah berhasil menuntut ilmu, kecuali dia memenuhi enam syarat, dan salah satunya adalah dia harus memiliki jiwa khirshun, yang bila kita terjemahkan dalam bahasa Indonesia memiliki arti –salah satunya- rakus/serakah.
Ketika sifat ini benar-benar dimiliki oleh para penuntut ilmu, maka dia akan ‘gila-gilaan’ dalam ‘melahap’ seluruh sajian ilmu yang dihadapkan padanya. Dia tidak akan pernah puas. Ketika telah menguasai satu bidang ilmu, maka dia akan berusaha untuk mempelajari satu bidang yang lain, dan begitu seterusnya. Bagi mereka ilmu adalah segala-galanya. Motto, “Tuntutlah ilmu dari buaian hingga liang lahat”, benar-benar terpatri dalam lubuk hati mereka yang paling dalam, sehingga tidak mudah terkecoh dengan godaan-godaan di sekitarnya, efeknya, tidak ada waktu terbuang, kecuali digunakan untuk belajar, belajar, dan belajar.
Buah dari itu semua, orang tersebut akan menjadi orang yang ‘alim lagi faqih dalam segala hal, terutama masalah ilmu agama. Dengan demikian, dia akan berhati-hati dalam bertindak, sebab setiap langkah yang dia lakukan selalu berbarometerkan ilmu. Ingat, salah satu sifat ilmu adalah menjaga si-empunya (dari keburukkan), sebagaimana yang diutarakan oleh Syaidina ‘Ali Karamullahu Wajhah, bahwa salah satu di antara yang membedakan ilmu dengan harta adalah jika ilmu itu menjaga pemiliknya, sedangkan harta itu harus dijaga .
Ketika ilmu itu menjelaskan sesuatu yang haram –misalnya-, maka ia akan menjauhi perkara tersebut, sekalipun sangat menggiurkan hasratnya. Begitu pun sebaliknya, ketika ilmu mengatakan bahwal hal tersebut halal, dia pun akan mengikuti titahnya, sekalipun kebanyakan orang mencemoohnya.
Walhasil, orang tersebut akan merengguh kemulyaan dengan sendirinya, karena seluruh lini kehidupannya bersandarkan pada ilmu. Rosulullah pernah bersabda, “Barang siapa yang menghendaki kebahagiaan di dunia, maka hendaknyalah dia meraihnya dengan ilmu. Dan barang siapa yang menginginkan kebahagian di akhirat, maka gapailah ia dengan ilmu, dan barang siapa menghendaki kedua-duanya, maka rengguhlah pula ia dengan ilmu.” (Al-Hadits).
Pada tatanan inilah serakah akan berbuah keberkahan. Karena itu, mari kita memposisikan serakah pada posisi yang mampu mengundang keberkahan bagi diri kita masing-masing, bukan sebaliknya, justru mendatangkan malapetaka kehancuran hidup, di dunia dan di akhirat. Berkah (barakah) sendiri –menurut pendapat para ulama- adalah ‘ziadatul khoir’ (tambahnya kebaikkan). Semoga kita termasuk di dalamnya. Wallahu ‘alam bis-shawab
Diposting oleh
Zakyah Syafa Chi Pphoe
di
07.05
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Minggu, 16 Oktober 2011
Obat Anti Diare
OBAT ANTIDIARE
Diare adalah keadaan buang air besar sering dan tinja berbentuk cair, hal ini biasanya merupakan suatu keadaan patofisiologik dari saluran cerna dan merupakan penyakit sendiri.
DIARE BUKN SUATU PENYAKIT, TETAPI GEJALA DARI SUATU MASALAH
GEJALA INI DAPAT DITIMBULKAN OLEH:
- TERMINUM/TERMAKAN AIR ATAU MAKANAN TERKONTAMINASI
OLEH: BAKTERI, VIRUS, PARASIT ATAU BAHAN KIMIA
- OBAT-OBATAN
- RADIASI
- PENCERNAAN TERGANGGU
- TERMAKAN BAHAN YANG SUKAR DICERNA
- STRESS
PATOFISIOLOGI : HIPERSEKRESI CAIRAN USUS
HIPERPERISTALTIK
TUJUAN PENGOBATAN DIARE
· MENGGANTI CAIRAN YANG HILANG
· MENGEMBALIKAN PERISTALTIK
· MEMBERANTAS PENYAKIT
· TAHAP-TAHAP PENGOBATAN
· MENGGANTI CAIRAN YANG HILANG: PER ORAL
· PARENTERAL (INFUS)
· MNGENTALKAN ISI USUS: KAOLIN
· SENYAWA BISMUT
· MENEKAN GERAKAN USUS
REHIDRASI
Oral Rehidration Therapy (ORT) paling esensial untuk mengatasi diare.
Cairan yang dianjurkan WHO/UNICEF terdiri dari: 1L airyang mengandung glukosa 20 gram, natrium chloride 3,5 gram, natrium citrate 2,9 gram, kalim chloride 1,5 gram.
Diare akut harus diinfus
OBAT YANG BEKERJA LOKAL
Cara kerja:
- meyerap zat yang mengiritasi(absorbensia)
- melindungi permukaan dalam saluran cerna
- memperbaiki flora usus
ABSORBENSIA
- Carbo medicinales (arang aktif), mengaborbsi zat-zat bersifat racun, dosis 10 – 20 gram. Efek tak diinginkan:
sembelit
- Attapulgite, senyawa magnesium aluminium silicate, dapat megabsorbsi toxin, dosis 1000-2000 gram
- Kaolin tanah liat mengandung ikatan silikat, mengabsorbsi toxin, virus bakteri, menutupi melindungi mukosa usus. Mengentalkan isi usus, dosis 6 – 15 gram.
- Pectin, karbohidrat berasal dai kulitjeruk dan apel. Secara kimiawi adalah galacturonate, Membentuk koloida dengan asam, bekerja sebagai absorbensia dan protektiva - Garam-garam bismuth, bismuth nitrate, bismuth subsalicylate
MEMPERBAIKI FLORA USUS
- Lacobacilus acidophilus, sediaan berupa kultur concentrate atau kering .
MENEKAN GERAKAN USUS
INTERVENSI SYARAF PARASIMPATIK
MEMPENGARUHI GERAKAN USUS
TURUNAN OPIAT : DIPHENOXILATE
LOPERAMIDE
MELUMPUHKAN LANGSUNG OTOT POLOS
MEMBERANTAS KAUSAL
ABSORBENSIA
ANTIMIKROBA
ANTIPARASIT
MENGHENTIKAN PEMBERIAN OBAT PENYEBAB DIARE
EFEK SAMPING OBAT ANTIDARE
PENGOBATAN SIMPTOMATIK HANYA DIBERIKAN SELAMA 2 HARI !!!!!!!!!!
MENEKAN GERAKAN USUS
INTERVENSI SYARAF PARASIMPATIK (PARASIMPATOLITIKA)
Sering disebut obat antikholinergik
Akaloida Atropa belladonna
– atropine, scopolamine, secara kimiawi adalah ammonim tertier, lipid soluble,lewt sawar darah otak. - exract Belladonna, dosis dikulai 15 mg , 2 – 3 kali sehari
- atropine selain parasimpatolitika merangsang SSP.
Sediaan tablet atropne sulphate,suntikan. Dosis 0,25
– 0,5 mg, 4 – 6 kali sehari.
- Scopolamine, parasimpatolitik dan sedasi. Sediaan scopolamin bromide, scopolamen butyl-bromide, scopolamine methylbromide, 10 mg
Parasimpatolitika sintetik
- methanteline, suatu ammpnium kwartener, tidak masuk SSP, lebih panjang kerjanya dibanding atropine, dosis 50 – 100 mg
- propantheline, suatu ammonium kwartener mirip methanteline, dosis 15 mg,
- butropium,
- clinidium
- pipenzolate
- poldine
MEMPENGARUHI GERAKAN USUS
Senyawa turunan opiat kuat menekan gerakan usus, sediaan yang digunakan: diphenoxilate dan loperamide, hati-hati terjadinya kecanduan.
- diphenoxilate, kerjanya langsung menekan aktifitas otot
polos lingkar dan memnjang usus, mengurangi sekresi
cairan , isi usus mengental . Efek samping mulut kering.
Dosis 5 mg , 3 – 4 kali sehari. Onset 30 – 60 menit.
polos lingkar dan memnjang usus, mengurangi sekresi
cairan , isi usus mengental . Efek samping mulut kering.
Dosis 5 mg , 3 – 4 kali sehari. Onset 30 – 60 menit.
- loperamide,
MELUMPUHKAN LANGSUNG OTOT POLOS
Golongan obat ini adalah relaksan otot polos, langsung bekerja terhadap otot polos.
- Papaverine, papaver somniferum, , dosis 40 – 100 mg peroral
atau suntikan.
atau suntikan.
- alverine
- mebeverine
- prifinium
- pinaverium
Diposting oleh
Zakyah Syafa Chi Pphoe
di
22.44
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Mikrobiologi, Pendahuluan dan Sejarah
Mikrobiologi
•ilmu yang mempelajari mikroorganisme (organisme yang biasanya berdiameter kurang dari 0,1mm)
•tidak terlihat oleh mata
•membutuhkan pembesaran /mikroskop untuk dapat dilihat dengan jelas
•= JASAD RENIK
Mikrobiologi à meliputi
•Bakteriologi
•Mikologi
•Virologi
•Imunologi
•Parasitologi
Mengapa kita perlu mempelajari mikrobiologi?
•Mikroorganisme adalah bagian dari lingkungan, dan mempengaruhi kesehatan
•Mikroorganisme dapat meningkatkan kualitas hidup (makanan,minuman,antibiotika)
•Mikroorganisme sangat sesuai digunakan untuk mempelajari/meneliti proses kehidupan.
Louis Pasteur
–Menunjukkan bahwa fermentasi alkohol adalah disebabkan aktivitas mikroba,
–Beberapa organisme dapat mengurangi alkohol dan memasamkan produk
–Menemukan proses pasteurisasi untuk mengawetkan wine saat disimpan
Mikroorganisme penyebab penyakit
•Patogen: mikroba yang menimbulkan penyakit
•Oportunis: mikroba yang pada kondisi normal tidak menimbulkan penyakit, kecuali dalam kondisi tertentu
•Penamaan Mikroorganisme
•Nama genus ditempatkan di awal, dan selalu didahului huruf kapital
•Nama spesies (nama spesifik) mengikuti nama genus dan tidak menggunakan huruf kapital
•Ditulis menggunakan huruf miring, contoh: Staphylococcus aureus
•Bila semua kalimat ditulis dengan huruf miring, maka nama genus dan spesies digarisbawahi
Tipe Mikroorganisme
•Prokaryota: sel-selnya tanpa nukleus membran, morfologi sederhana
- bakteri, archea
•Eukaryota: morfologi relatif lebih kompleks dan mempunyai nukleus membran
- fungi, protozoa, algae
Virus
•hanya mengandung satu inti asam nukleat (DNA/RNA)
•dikelilingi selubung protein (kapsid)
•host-specific: hewan, tanaman, bakteri
•Penemuan Awal dalam Sejarah Mikrobiologi
•Lucretius, filsuf Romawi (98-55B.C.), dan Girolamo Fracastoro, dokter (1478-1553) menganggap makhluk tak terlihat sebagai penyebab penyakit
•Franscesco Stelluti (awal 1600an) mengamati lebah dan kumbang menggunakan mikroskop
Antony van Leeuwenhoek (1632-1723)
Ilmuwan pertama yang melihat dan mendeskripsikan mikroorganisme secara akurat pada tahun 1660
Spontaneous Generation
Pendapat bahwa kehidupan dapat berasal dari materi mati atau materi dekomposisi
Didukung oleh:
– Aristotle (384-322 BC) – yakin bahwa invertebrata dapat menimbulkan spontaneous generation
– John Needham (1713-1781) – merebus kaldu, lalu ditutup rapat dan mengamati pertumbuhan mikroorganisme
– Lazarro Spallanzani (1729-1799) tidak ada pertumbuhan dalam tabung bertutup rapat setelah kaldu direbus
menyatakan bahwa udara penting untuk pertumbuhan organisme
– Felix Pouchet (1859) membuktikan adanya pertumbuhan tanpa kontaminasi dari udara
Disangkal oleh:
– Francesco Redi (1626-1697) – belatung tidak tumbuh pada daging jika wadah ditutup kasa
– Menunjukkan bahwa belatung pada daging busuk berasal dari telur lalat bukan berasal dari daging itu sendiri
• Juga disangkal oleh:
– Schwann, Friedrich Schroder dan von Dusch (1830s) – setelah melewati tabung yang dipanaskan, udara dibiarkan masuk ke botol
– John Tyndall (1820-1893) – bila partikel debu dihilangkan à tidak ada pertumbuhan. Mendemonstrasikan kemampuan bakteri bertahan terhadap panas (spora)
– Louis Pasteur (1822 - 1895)
• Memerangkap organisme di udara menggunakan kain katun
• Memanaskan leher botol, mensterilkan media, dan membiarkan botol terbuka
• Tidak terlihat pertumbuhan karena partikel debu yang membawa organisme tidak mencapai media, namun terperangkap dalam leher botol; jika leher botol pecah, debu akan masuk dan organisme dapat tumbuh; dengan cara ini Pasteur menyangkal teori spontaneous generation
Pembuktian bahwa mikroorganisme dapat menyebabkan penyakit
– Agostino Bassi (1773 - 1856)
– Membuktikan bahwa penyakit “silkworm” disebabkan fungi
– M. J. Berkeley (1845)
– Menunjukkan bahwa “Great Potato Blight” di Irlandia disebabkan fungi
– Louis Pasteur
– Menunjukkan bahwa penyakit “pébrine” disebabkan parasit protozoa
• Barron Joseph Lister (1827 - 1912)
– merancang sistem pembedahan yang sesuai untuk mencegah mikroorganisme masuk ke luka – phenol disemprotkan di udara sekitar luka operasi
– Mengurangi jumlah infeksi pascaoperasi pada pasien
– Temuannya yang dipublikasikan thn.1867 telah mengubah praktik pembedahan
• Charles Chamberland (1851 - 1908)
– mengidentifikasi virus sebagai penyebab penyakit, yi. Tobacco Mosaic Virus
• Edward Jenner (1798)
– Menggunakan prosedur vaksinasi untuk melindungi orang dari smallpox/cacar air
• Louis Pasteur
– Menciptakan vaksin, termasuk vaksin kolera, anthrax, dan rabies
Diposting oleh
Zakyah Syafa Chi Pphoe
di
08.43
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Blog Archive
Total Tayangan Halaman
Diberdayakan oleh Blogger.